Karangmoncol – Aula SMP Negeri 1 Karangmoncol dipenuhi suasana antusias dan semangat literasi pada Jumat, 6 Desember 2025 , dalam kegiatan Safari Literasi yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Surya Cendikia SMA Negeri 1 Bobotsari . Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang secara konsisten digelar sebagai upaya menumbuhkan minat baca dan budaya literasi di kalangan pelajar. Tahun ini, SMP N 1 Karangmoncol mendapat kehormatan menjadi tujuan safari literasi. Acara dibuka dengan penampilan Tari Literasi dari siswa-siswi SMP N 1 Karangmoncol yang dibawakan dengan apik oleh Kaliza dan kawan-kawan . Tarian ini menjadi simbol semangat generasi muda dalam mencintai buku dan pengetahuan, sekaligus membuka acara dengan penuh semarak. Dalam sambutannya, Kepala SMP N 1 Karangmoncol menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami merasa bangga dan berterima kasih karena SMP N 1 Karangmoncol dipercaya menjadi tujuan Safari Literasi tahun ini. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menumbuhkan budaya baca dan kecintaan siswa terhadap dunia literasi,” tuturnya. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan presentasi literasi dari tim Perpustakaan Surya Cendikia SMA N 1 Bobotsari. Dalam sesi ini, siswa diajak memahami pentingnya membaca, menulis, serta memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat belajar sepanjang hayat. Materi disampaikan secara komunikatif dan interaktif sehingga mudah diterima oleh peserta. Perwakilan tim Safari Literasi SMA N 1 Bobotsari juga menyampaikan harapannya, “Melalui kegiatan ini, kami ingin berbagi semangat literasi kepada adik-adik di sekolah lain agar semakin termotivasi untuk gemar membaca, berani berkarya, dan percaya diri mengekspresikan ide.” Suasana semakin hidup dengan pembacaan puisi , games edukasi , serta dongeng yang dibawakan dengan penuh totalitas. Penampilan dongeng menjadi salah satu bagian yang paling menyita perhatian karena para pendongeng tampil dengan dandanan menyeramkan , sehingga menghadirkan suasana menegangkan, seru, namun tetap sarat pesan moral. Kemeriahan acara semakin terasa dengan adanya pembagian hadiah bagi para siswa yang berhasil memenangkan games edukasi. Siswa tampak antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan hingga acara berakhir. Salah satu peserta didik SMP N 1 Karangmoncol mengaku senang mengikuti kegiatan ini. “Acaranya seru sekali, terutama saat dongeng dan permainan. Saya jadi semakin semangat untuk sering membaca dan datang ke perpustakaan,” ungkapnya dengan penuh antusias. Melalui Safari Literasi ini, diharapkan semangat membaca dan berkarya di kalangan siswa SMP N 1 Karangmoncol semakin tumbuh dan mengakar. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata kolaborasi antarsekolah dalam membangun generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter melalui budaya literasi.

SMP Negeri 1 Karangmoncol memperingati Hari Guru Nasional, Senin 25 November 2025 , dengan penuh khidmat, meriah, dan sarat makna kebersamaan. Seluruh warga sekolah, baik siswa, guru, maupun staf karyawan, tampak istimewa dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah sebagai simbol keberagaman, persatuan, dan kecintaan terhadap budaya bangsa. Sejak pagi hari , suasana sekolah sudah terasa berbeda. Para siswa dengan penuh antusias menyambut kedatangan Bapak dan Ibu Guru serta staf karyawan di gerbang sekolah , menghadirkan kejutan hangat yang mengundang senyum dan haru. Kegiatan diawali dengan upacara bendera Hari Guru Nasional yang berlangsung tertib dan khidmat di lapangan sekolah. Usai upacara, rangkaian acara kejutan (surprise) yang telah disiapkan oleh Tim Kolaborasi Kesiswaan, Operator Sekolah, dan Duta Literasi pun dimulai. Satu per satu, Bapak dan Ibu Guru serta staf karyawan dipanggil untuk berjalan di atas karpet merah , layaknya tamu kehormatan. Sorak sorai dan tepuk tangan dari seluruh siswa mengiringi setiap langkah mereka, menciptakan suasana penuh penghormatan dan kebanggaan. Acara kemudian dilanjutkan dengan prakata dari perwakilan siswa yang menyampaikan ungkapan terima kasih atas jasa, kesabaran, dan pengabdian para guru. Dilanjutkan dengan sambutan Kepala SMP N 1 Karangmoncol yang mengapresiasi kejutan dari para siswa serta menegaskan kembali peran strategis guru dalam mencetak generasi masa depan yang unggul. Momen haru terasa ketika anak-anak OSIS memberikan bunga kepada para guru dan staf karyawan , sebagai simbol cinta, hormat, dan terima kasih. Suasana semakin menyentuh dengan iringan pembacaan puisi , menjadikan alur acara terasa mengalir sendu, penuh rasa, dan menyentuh hati seluruh hadirin. Sebagai puncak acara, ditampilkan pertunjukan drama kolosal yang melibatkan pemain dari berbagai peserta ekstrakurikuler . Drama ini menjadi simbol komitmen bersama untuk mewujudkan visi sekolah , yakni membentuk generasi yang berprestasi, beriman, berakhlak mulia, dan peduli lingkungan . Penampilan spektakuler ini mendapat sambutan luar biasa dari seluruh warga sekolah. Perayaan Hari Guru Nasional 2025 di SMP N 1 Karangmoncol tidak hanya menjadi ajang peringatan seremonial, tetapi juga menjadi ruang ekspresi cinta,

Karangmoncol, 21 November 2025 — SMP Negeri 1 Karangmoncol menyelenggarakan kegiatan sosialisasi anti-bullying di lapangan upacara pada Jumat pagi. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Polres Purbalingga, yaitu Aiptu Hesti Nugrahaeni, S.H , Aiptu Sumiah Asiana, S.H , Briptu Dicky Candra , dan Bripda Farud . Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya sekolah untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai bahaya perundungan dan konsekuensi hukumnya. Dalam pemaparan yang disampaikan, para petugas Polres menjelaskan kondisi permasalahan bullying di wilayah Purbalingga yang masih sering terjadi di lingkungan pendidikan. Kasus perundungan dapat dijerat oleh beberapa aturan hukum, antara lain UU Perlindungan Anak , UU ITE , serta pasal-pasal terkait penganiayaan dalam KUHP . Siswa diingatkan bahwa tindakan perundungan, baik verbal, fisik, maupun digital, dapat berujung pada sanksi sekolah hingga proses hukum. Sementara itu, Aiptu Hesti Nugrahaeni, S.H memaparkan tiga jenis utama perundungan yang kerap terjadi di kalangan pelajar, yaitu: Bullying verbal , seperti ejekan dan hinaan; Bullying fisik , seperti mendorong atau memukul; Bullying melalui media sosial , seperti menyebarkan konten merendahkan atau ancaman online. Beliau menegaskan bahwa semua bentuk perundungan memiliki dampak jangka panjang terhadap kondisi psikologis korban. Dalam sesi penyampaian pesan siswa, Felda Nabila Ulhaq dan Bagus menyampaikan pentingnya menjaga perilaku yang baik, membangun karakter positif, serta menjauhi segala bentuk tindakan yang dapat merugikan orang lain. Mereka menekankan bahwa prestasi dan perilaku positif akan menjadi kebanggaan bagi orang tua dan sekolah. Sebagai penguatan, Heni Delila Ilfi, S.Pd selaku guru Bimbingan Konseling menegaskan bahwa bullying bukanlah hal sepele. Perundungan dapat menyebabkan korban mengalami tekanan mental, depresi, hingga risiko fatal seperti bunuh diri. Ia mengajak seluruh siswa untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan penuh empati. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa serta memperkuat komitmen bersama untuk mewujudkan budaya sekolah yang bebas dari perundungan.